KIJING (KERANG AIR TAWAR) YANG BELUM DIMANFAATKAN DI TALUN
Di Desa Talun, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang merupakan lahan rawa yang sekarang memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Diantaranya yang belum dimanfaatkan adalah komoditas perikanan kerang atau kijing. Kerang Kijing ini sangat banyak dan tidak dimanfaatkan bahkan sering kali dibuang dianggap pengganggu pada budidaya ikan bandeng polikultur.
Kerang merupakan hewan avertebrata bercangkang yang dapat hidup pada dasar atau menempel pada substrat di dalam suatu perairan. Kerang banyak dihasilkan di daerah tropis. Volume produksi kerang di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan, pada periode tahun 2002-2006 yaitu sebesar 7 ton, 2.869 ton, 12.991 ton, 16.348 ton dan 18.896 ton (DKP 2007). Kerang yang merupakan famili Unionidae memiliki potensi ekonomis yaitu sebagai bahan pangan sumber protein hewani yang murah bagi masyarakat, sumber pakan untuk ikan, ternak, industri kancing dan penghasil mutiara serta komoditas budidaya perikanan darat (Prihartini 1999).
Kerang pada ekosistem perairan tawar biasa disebut kijing. Daging kijing lokal (Pilsbryoconcha exilis) mengandung asam lemak tak jenuh eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang dapat meningkatkan kecerdasan otak. Daging kijing juga mengandung protein hewani yang kaya akan asam amino esensial (arginin, leusin, dan lisin) (Suwignyo et al.1981).
Protein merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting setelah air. Protein tersusun dari sekuen-sekuen asam amino. Susunan asam amino ini bersifat khas untuk setiap jenis protein (Winarno 1997). Asam amino adalah suatu komponen organik yang mengandung gugus amino dan karboksil. Susunan kandungan asam amino dapat menentukan kualitas protein. Apabila suatu protein mengandung semua asam amino yang penting dalam jumlah yang diperlukan tubuh, mak protein ini mempunyai mutu yang tinggi. Jika mengalami kekurangan salah satu atau lebih asam amino esensial maka protein ini termasuk mutu yang rendah (Winarno 1997).
Dari hasil penelitian pengolahan panas merupakan salah satu cara yang telah dikembangkan untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan. Pengolahan ini dapat menghasilkan produk pangan dengan sifat-sifat yang diinginkan yaitu aman, bergizi, dan dapat diterima dengan baik secara sensori maupun kimia. Pengolahan juga dapat menimbulkan hal sebaliknya yaitu menghasilkan senyawa toksik sehingga menjadi kurang atau tidak aman, kehilangan zat-zat gizi dan perubahan sifat sensori ke arah perubahan yang kurang disukai dan kurang diterima. Metode pengolahan yang biasa dilakukan dalam rumah tangga adalah pengukusan (Harris dan Karmas 1989).
Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis)
Pilsbryoconcha exilis tergolong hewan Pelecypoda yang dapat hidup di kolam, danau, sungai atau perairan tawar lainnya (Storer dan Usinger 1961). Menurut Suhardi (1983), genus Pilsbryoconcha paling senang hidup pada dasar perairan yang berlumpur, sedikit pasir dan tidak terlalu dalam. Kijing lokal ada yang merayap atau membenamkan diri di lumpur dan beberapa melekat pada batu atau benda padat lainnya.
Klasifikasi dan deskripsi
Pilsbryoconcha exilis termasuk ke dalam filum moluska. Ciri umum dari filum ini mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, tidak beruas-ruas, tubuh lunak dan ditutupi mantel yang menghasilkan zat kapur, bentuk kepala jelas dengan organ pernapasan adalah paru-paru atau insang (Suwignyo et al. 1998). Gambar kijing lokal dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Pennak (1953) klasifikasi kijing lokal sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Ordo : Eulamellibranchiata
Subordo : Integripalliata
Famili : Unionidae
Genus : Pilsbryoconcha
Spesies : Pilsbryoconcha exilis
Anatomi kijing bagian luar terdiri dari cangkang. Anatomi kijing bagian dalam terdiri dari tiga bagian utama yaitu mantel, insang dan organ dalam. Mantel besar menggantung di seluruh badan, dan membentuk lembaran yang luas dari jaringan yang berada di bawah cangkang. Tepi mantel menghasilkan tiga lipatan yaitu dalam, tengah dan luar. Pada lapisan luar bagian dalam permukaan terdapat periostrakum dan di bagian luar permukaan terdapat lapisan zat kapur. Seluruh permukaan mantel mensekresikan zat kapur (Rupert and Barnes 1994 diacu dalam Sulistiawan 2007). Selain itu, juga diproduksi sifon inhalant (terletak pada ventral) dan sifon exhalant (terletak pada dorsal).
Organ dalam pada kijing air tawar terdiri dari organ-organ vital seperti perut, usus, kelenjar pencernaan (misal liver), gonad dan kaki. Kaki merupakan otot terbesar yang ada pada badan kijing, yang digunakan untuk bergerak dan menggali. Pada umumnya, kaki kijing berbentuk pipih secara lateral dan mengarah ke anterior sebagai adaptasi untuk meliang (Turgeon 1988). Penjuluran dan penarikan kaki disebabkan oleh adanya kontraksi otot protaktor dan otot retraktor (Pechenik 2005). Sebagian besar kijing merupakan cilliary feeder, karena sebagai deposit feeder maupun filter feeder, cilia berperan dalam mengalirkan makanan ke mulut (Suwigyo et al. 1998). Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan kijing antara lain suhu, pH, oksigen, endapan lumpur dan fluktuasi permukaan air (Prihartini 1999). Kijing yang hidup pada perairan yang relatif tenang akan lebih baik daripada kijing yang hidup dalam perairan mengalir (Sianipar 1997 dan Anwar 1977 diacu dalam Suwignyo et al. 1981)
Cangkang kijing lokal terdiri dari tiga lapisan, yaitu: lapisan luar yang terdiri dari zat tanduk, lapisan tengah terdiri dari kristal-kristal kalsium karbonat dan lapisan mutiara tipis terdiri dari kalsium karbonat yang dapat memantulkan cahaya. Cangkang dapat terbuka dan tertutup oleh gerakan otot adduktor anterior dan otot adduktor posterior.
Bagian dalam cangkang terdapat dua buah mantel. Pada ujung mantel terdapat dua buah sifon yang berbeda fungsinya. Sifon ventral berfungsi sebagai alat pemasukan air (makanan), dan sifon dorsal digunakan sebagai alat pembuangan sisa-sisa metabolisme (Kaestner 1967). Alat pencernaan kijing berturut-turut terdiri dari mulut yang tidak berahang atau bergigi, sepasang palps yang bercilia, lambung, usus, rektum dan anus. Selain alat pencernaan, di dalam tubuh kijing terdapat hati yang menyelubungi dinding lambung, ginjal, pembuluh darah dan pembuluh urat syaraf (Storer dan Usinger 1961). Umumnya kijing dapat mengatur tingkat metabolisme oksigen dengan baik sehingga masih dapat hidup pada keadaan dimana kadar oksigen dalam air sangat rendah. Kijing bernapas dengan insang dan mantel (Wilbur dan Yonge 1964).
Keunikan hidup kijing lokal yaitu siklus hidupnya akan sempurna jika pada periode larva (glochidia) dapat menempel (parasit temporer) pada tubuh fauna air tawar lainnya yang dijadikan sebagai inang (Suwignyo et al 1981).
P.exillis termasuk kerang yang berkelamin ganda (hermaphrodit). Proses pembuahan terjadi apabila kijing betina mengeluarkan sel telur ke ruang suprabranchial dan kijing jantan yang berada di sekitarnya mengeluarkan sperma melalui dorsal sifon. Aliran sperma tersebut masuk ke dalam insang kijing betina melalui ventral sifon, pembuahan terjadi di dalam.
Komposisi kimia
Menurut Furkon (2004) diacu dalam Rusyadi (2006) kerang-kerangan yang berasal dari perairan tawar maupun laut memiliki kandungan gizi yang penting. Pertama, makanan ini merupakan sumber protein hewani dengan kategori protein yang komplit, karena kandungan asam amino esensialnya lengkap dan sekitar 85-95% mudah dicerna tubuh. Kedua, kerang-kerangan merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F) dan lain-lain. Ketiga, kerang-kerangan merupakan sumber lemak yang aman.. Asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL) dan menurunkan low density lipoprotein (LDL). Kekerangan dikenal mengandung HDL yang cukup tinggi, kadar lemak total dan lemak jenuhnya rendah.
Menurut Suhardjo et al. (1977) kijing merupakan salah satu hewan air tawar yang sudah lama dikenal sebagai sumber protein hewani yang murah. Kandungan protein daging kijing berkisar antara 5,67-7,37%. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan nilai protein pada ikan yang umumnya diatas 10%. Akan tetapi, hal yang patut diperhatikan dari kijing adalah kandungan besinya yang berkisar antara 31,02-35,85% mg dalam setiap 100 g bahan.
Menurut Suhardjo et al. (1977) kijing kaya akan asam amino esensial terutama leusin dan lisin.
Pemanfaatan
Kijing banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan bagi manusia dan sebagai salah satu sumber protein hewani. Produk kekerangan biasanya tersedia dalam bentuk segar dan beku yang siap untuk dimasak dan diolah. Disamping itu kijing dapat dimanfaatkan dalam usaha penjernihan air karena memiliki sifat filter feeder (Suwignyo et al. 1981). Menurut Liu et al. (2008) ekstrak cair dari kijing famili Unionidae yang tergabung dengan liposome dapat dijadikan sebagai anti tumor alami dan formula imunomodulator. Larva kijing banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan bagi manusia, dan juga merupakan sumber makanan penting bagi hewan pemakan zooplankton di perairan (Suwignyo et al. 1998).
Protein
Protein merupakan salah satu makronutrien yang terdiri atas sejumlah besar asam amino. Protein berguna untuk penyusunan senyawa-senyawa biomolekul yang berperan penting dalam proses biokimiawi, mengganti sel-sel jaringan yang rusak, pembentukan sel-sel baru, sarana kontraksi otot dan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit (Sudarmadji et al. 2007).
Kekurangan konsumsi protein dapat menyebabkan beberapa gangguan antara lain, berat badan menurun yang biasa disebut kwashiorkor, kelainan kulit atau kulit menjadi kasar dan bila terjadi luka susah disembuhkan atau disebut Kekurangan Kalori Protein (KKP). Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein, selain itu bisa disebabkan oleh konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) dengan beberapa karakteristik berupa edema, kegagalan pertumbuhan, depigmentasi dan hyperkeratosis. Kwashiorkor dijumpai terutama pada golongan umur tertentu yaitu bayi pada masa menyusui dan pada anak prasekolah, umur 1 hingga 3 tahun yang merupakan golongan umur yang relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya (Muchtadi 1989).
Protein miofibril
Protein miofibril atau protein larut garam (PLG) merupakan bagian terbesar dalam jaringan daging komoditas hasil perairan. Protein ini terdiri dari miosin, aktin, dan protein regulasi (tropomiosin, troponin dan aktinin). Penyusun utama PLG adalah aktin (hampir 20% dari total PLG) dan miosin (sebesar 50-60% dari total PLG). Gabungan aktin dan miosin membentuk aktomiosin. Miosin merupakan protein esensial untuk peningkatan elastisitas gel protein (deMan 1997).
Protein miofibril berfungsi untuk kontraksi otot. Protein ini dapat diekstrak dengan larutan garam netral yang berkekuatan ion sedang (>0,5 M). Protein miofibril akan mengalami denaturasi dengan kisaran nilai pH <6 span="" style="mso-spacerun: yes;"> yang berdampak pada kemampuan pembentukan gel (Suzuki 1981).
Protein sarkoplasma
Sarkoplasma sebagai protein terbesar kedua dan merupakan protein yang larut dalam air (PLA), dan secara normal ditemukan dalam plasma sel. Protein sarkoplasma tidak berperan dalam pembentukan gel dan kemungkinan mengganggu proses pembentukan gel (Suzuki 1981). Sarkoplasma memiliki bobot molekul yang relatif rendah, pH isoelektrik tinggi dan struktur berbentuk bulat. Karakteristik fisik ini mungkin yang bertanggung jawab untuk daya larut sarkoplasma yang tinggi dalam air (deMan 1997).
Protein stroma
Protein stroma adalah protein yang membentuk jaringan ikat. Protein stroma tidak dapat diekstrak dengan larutan asam, alkali, atau larutan garam netral pada konsentrasi 0,01-0,1 M. Protein stroma terdapat pada bagian luar sel otot. Selain protein stroma, protein kontraktil seperti konektin dan desmin juga tidak dapat terekstrak. Kolagen dan elastin merupakan komponen penyusun protein stroma (Suzuki 1981).
Asam Amino
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku. Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus, yaitu gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H) dan satu gugus sisa (R dari residue) atau disebut juga gugus rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya (Winarno 1997). Struktur asam amino secara umum, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil.
Asam amino memiliki atom C pusat yang mengikat empat gugus yang berbeda, maka molekul asam amino memiliki dua konfigurasi yaitu konfigurasi D dan konfigurasi L. Molekul asam amino dikatakan mempunyai konfigurasi L, apabila gugus –NH2 terdapat di sebelah kiri atom karbon α dan bila posisi gugus NH2 di sebelah kanan, maka molekul asam amino itu disebut asam amino konfigurasi D (Lehninger 1990).
Asam amino pada umumnya larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar, seperti eter, aseton dan kloroform. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar dan hidrofobik jika nonpolar (Lehninger 1990).
Protein yang terdapat dalam makanan akan dicernakan di dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, dan sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, maka kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat dan diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel (Nianda 2008).
Tidak semua asam amino yang terdapat dalam molekul protein dapat dibuat dalam tubuh kita, jadi apabila ditinjau dari segi pembentukannya asam amino dibagi menjadi dua golongan, yaitu asam amino endogen dan asam amino eksogen. Asam amino eksogen disebut juga asam amino esensial dan asam amino endogen disebut juga asam amino non esensial (Winarno 1997).
Beberapa macam asam amino dapat menghemat penggunaan beberapa asam amino lain, akan tetapi tidak dapat menggantikannya secara sempurna. Misalnya: sistin dapat menghemat penggunaan metionin dan tirosin dapat menghemat penggunaan fenilalanin (Martin et al. 1981).
Asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan sumber protein yang disebut juga asam amino eksogen. Asam amino seringkali disebut dan dikenal sebagai zat pembangun yang merupakan hasil akhir dari metabolisme protein.
Asam amino esensial serta manfaatnya.
Asam amino histidin diperoleh dari hasil hidrolisis protein yang terdapat pada sperma suatu jenis ikan (kaviar), asam amino ini bermanfaat baik untuk kesehatan radang sendi. Histidin merupakan prekusor dari histamin. Untuk bayi, histidin merupakan asam amino esensial, tetapi tidak diketahui pasti kalau dibutuhkan oleh orang dewasa (Linder 1992).
Arginin adalah asam amino yang dibentuk di hati dan beberapa diantaranya dalam ginjal. Arginin bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau produksi limfosit, meningkatkan pengeluaran hormon pertumbuhan (HGH) dan meningkatkan kesuburan pria (Linder 1992).
Treonin dapat meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan, mempertahankan keseimbangan protein, penting dalam pembentukan kolagen dan elastin, membantu fungsi hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropik, serta mencegah serangan epilepsi (Harli 2008).
Valin merupakan asam amino rantai bercabang yang berfungsi sebagai prekusor glukogenik. Valin dapat memacu kemampuan mental, memacu koordinasi otot, membantu perbaikan jaringan yang rusak dan menjaga keseimbangan nitrogen (Harli 2008).
Metionin penting untuk metabolisme lemak, menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf yang tegang. mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal. penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toksemia pada kehamilan serta detoksifikasi zat-zat berbahaya pada saluran pencernaan. Metionin memberikan gugus metil untuk sintesis kolin dan kreatinin (Harli 2008).
Isoleusin diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal, perkembangan kecerdasan, mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh, pembentukan asam amino non esensial lainnya dan pembentukan haemoglobin serta menstabilkan kadar gula darah. Kekurangan isoleusin dapat memicu gejala hypoglycemia (Harli 2008).
Leusin dapat memacu fungsi otak, menambah tingkat energi otot, membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan, membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk mempercepat penyembuhan luka post - operative) (Harli 2008).
Fenilalanin merupakan prekusor tirosin. Fenilalanin diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migran, menstruasi dan arthritis, menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya hafal, serta mengurangi obesitas (Harli 2008).
Lisin berfungsi sebagai bahan dasar antibodi darah, memperkuat sistem sirkulasi. mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal, bersama prolin dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen, menurunkan kadar trigliserida darah yang berlebih. Kekurangan lisin dapat menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi (Harli 2008).
Triptofan adalah prekusor vitamin niasin dan pengantar saraf serotonin. Triptofan dapat meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks, meningkatkan kesehatan syarafmenstabilkan emosi, meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak yang hiperaktif), serta meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung (Harli 2008).
Asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh disebut juga asam amino endogen (Winarno 1997).
Asam amino non esensial seperti juga asam amino esensial memiliki beberapa manfaat yang baik untuk tubuh makhluk hidup. Dibawah ini akan dibahas beberapa asam amino non esensial beserta manfaatnya.
Asam glutamat dan asam aspartat dapat diperoleh masing-masing dari glutamin dan asparagin, gugus amida yang terdapat pada molekul glutamin dan asparagin dapat diubah menjadi gugus karboksilat melalui proses hidrolisis dengan asam atau basa. Asam glutamat bermanfaat untuk menahan keinginan konsumsi alkohol berlebih, mempercepat penyembuhan luka pada usus, meningkatkan kesehatan mental serta meredam depresi. Asam aspartat merupakan komponen yang berperan dalam biosintesis urea, prekusor glukogenik dan prekusor pirimidin. Selain itu asam aspartat bermanfaat untuk penanganan pada kelelahan kronis dan peningkatan energi (Linder 1992).
Serin merupakan komponen dari fosfolipid yang mengandung gugus hidroksil. Serin digunakan sebagai prekusor sfingolipid, etanolamin dan kolin (Linder 1992).
Glisin adalah asam amino yang dapat menghambat proses dalam otak yang menyebabkan kekakuan gerak seperti pada multiple sclerosis (Harli 2008).
Tirosin merupakan asam amino yang mempunyai gugus fenol dan bersifat asam lemah. Asam amino ini dapat diperoleh dari kasein, yaitu protein utama yang terdapat dalam keju. Tirosin memiliki beberapa manfaat yaitu, dapat mengurangi stress, anti depresi serta detoksifikasi obat dan kokain (Linder 1992).
Sistin dihasilkan bila dua molekul sistein berikatan kovalen sebagai jembatan disulfida atau ikatan disulfida. Sistein digunakan sebagai prekusor taurin. Sedangkan sistin berperan pada struktur beberapa protein fungsional seperti pada hormon insulin, imunoglobulin sebagai antibodi dan keratin yang ditemukan pada rambut, kulit dan kuku (Hawab 2007).
Taurin
Taurin atau 2-aminoethanesulphonic acid adalah asam amino non esensial yang mengandung belerang. Taurin dengan konsentrasi tinggi terdapat pada jaringan mamalia, ikan laut dan tiram. Taurin merupakan salah satu asam amino bebas utama yang terdapat pada semua jenis kekerangan (Fuentes et al. 2009) Tidak seperti asam amino lain, taurin tidak disertakan dalam sintesis protein dan merupakan asam amino bebas terbanyak dalam jaringan, seperti otot jantung dan otak (Nurachman 2004).
Taurin mengandung gugus amino, tetapi tidak memiliki gugus karboksil yang diperlukan untuk membentuk ikatan peptida. Itu sebabnya, molekul tersebut tidak berfungsi sebagai pembangun struktur protein. Taurin merupakan senyawa tidak esensial bagi nutrien manusia karena secara internal dapat disintesis dari asam amino metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6). Pada kondisi tertentu, seperti pada saat perkembangan, taurin memang diperlukan. Itu sebabnya, taurin banyak ditemukan dalam susu murni, telur, daging dan ikan. Selain itu taurin banyak dijumpai juga pada produk suplemen makanan atau minuman. Taurin dibentuk oleh tubuh di dalam hati yang diikuti dengan reaksi oksidasi dari dekarboksilasi asam amino sistein (Marsh dan May 2009). Proses biosintesis taurin di dalam hati dapat dilihat pada Gambar 6.
Dalam metabolisme manusia, taurin memiliki dua peran, yaitu sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu. Secara medis, taurin dipakai untuk menangani kasus gagal jantung, cystic fibrosis, diabetes, epilepsi dan beberapa kondisi lain (Nurachman 2004).
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Kualitas suatu protein dapat ditentukan dengan mengetahui kandungan asam aminonya. Analisis asam amino bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah asam amino yang terkandung dalam suatu protein bahan pangan. Data yang diperoleh sangat berguna untuk memperkirakan nilai gizi protein tersebut, yaitu dengan perhitungan skor kimia. Kandungan asam amino pada protein dapat ditentukan melalui analisis dengan kromatografi partisi cair-cair atau sering disebut dengan HPLC (Muchtadi 1989).
Kromatografi partisi cair, yaitu kromatografi yang dalam fase stasioner maupun fase mobil berupa cairan, maka pelarut yang digunakan harus tidak dapat bercampur. Pelarut yang lebih polar biasanya digunakan sebagai fase stasioner. Secara umum dapat dikatakan bahwa kromatografi adalah suatu proses migrasi diferensial dimana komponen-komponen sampel ditahan secara selektif oleh fase diam (Sudarmadji et al. 2007).
Metode analisis HPLC memiliki beberapa keuntungan diantaranya, dapat membedakan asam amino D dan L, dapat bekerja lebih cepat dan pemisahan 24 asam amino dalam cairan fisiologik dapat diselesaikan dalam waktu 40 menit, daya ulangnya lebih baik dan sensitivitasnya dapat ditingkatkan, waktu yang dibutuhkan singkat, serta dari data kelarutan hasilnya telah dapat diramalkan (Sugiharto 1993). Komponen utama alat yang dipakai dalam HPLC antara lain: reservoir zat pelarut untuk fase mobil, pompa, injektor, kolom, detektor, dan rekorder (Adnan 1997).
Sebelum dilakukan analisis asam amino dengan kromatografi terlebih dahulu dilakukan pembuatan hidrolisat protein yang bertujuan untuk memutuskan ikatan peptidanya dengan hidrolisis asam atau hidrolisis basa. Semua protein akan menghasilkan asam-asam amino bila dihidrolisis, tetapi ada beberapa protein yang disamping menghasilkan asam amino juga menghasilkan molekul-molekul protein yang masih berikatan. Hidrolisis asam yang umum digunakan yaitu HCl 6 N yang menyebabkan kerusakan triptofan dan sedikit kerusakan juga terjadi pada serin dan treonin. Hidrolisis basa biasanya menggunakan NaOH 2-4 N dan tidak merusak triptofan tetapi menyebabkan deaminasi asam amino lain (Nur et al. 1992).
Begitu banyak sekali kandungan gizi yang dikandung oleh kijing tetapi sampai saat ini belum dimanfaatkan di Talun baik sebagai bahan pakan ikan maupun diolah sebagai bahan makanan manusia.
Sumber :
http://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.com/2013/12/kijing-kerang-air-tawar-yang-belum.html
Comments
Post a Comment