Budidaya Ikan di Tulungagung
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara indonesia tidak terkecuali Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung adalah masalah pengangguran dan setengah pengangguran. Pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks. Banyak faktor yang saling mempengaruhi dan berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk difahami.
Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan hasil laut terbesar di dunia. Akan tetapi tingkat konsumsi perkapita masih sangat rendah. Pemerintah berupaya membuat langkah yang konkrit dengan menyalurkan bantuan kepada siapa saja yang ingin mengembangkan atau membudidayakan ikan untuk konsumsi masyarakat di kalangan tinggi sampai rendah. Usaha perikanan budidaya dinilai memiliki prospek yang bagus di tengah krisis keuangan global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih berpotensi dikembangkan dan menyerap tenaga kerja baru. Usaha budidaya ikan menyumbangkan pendapatan masyarakat dalam jumlah besar. Usaha ini juga prospektif dikembangkan karena potensi lahan, air, sumber daya manusia, dan jenis ikan melimpah di Indonesia khususnya di kabupaten Tulungagung. Ikan patin dan lele merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki prospek pasar yang cukup tinggi karena mempunyai spesifik rasa, padat dagingnya dan mudah disajikan dalam berbagai menu serta dapat menjangkau masyarakat dari kalangan atas sampai bawah.
Budidaya ikan patin di daerah Tulungagung memiliki prospek yang bagus, karena permintaan untuk ikan patin di Tulungagung sendiri masih sangat kurang. Seluruh bagian ikan patin dapat dimanfaatkan, mulai dari daging, tulang, ekor, kepala dan kotorannya pun dapat dimanfaatkan. Harga jual dari ikan ini cukup tinggi dengan kriteria juga sangat ketat. Selain ikan patin, ikan lele juga menjadi komoditas budidaya yang memiliki prospek cukup cerah. Harganya yang relatif terjangkau membuat permintaan ikan ini sangatlah besar, bukan hanya dari Tulungagung tetapi juga dari luar Tulungagung yang tujuannya ke pabrik pengolahan ikan lele. Budidaya kedua jenis ikan ini sangatlah bagus, dilihat dari prospeknya dan juga kedua ikan ini sangatlah kaya akan gizi.
Budidaya ikan adalah salah satu bentuk budidaya perairan yang khusus membudidayakan ikan di tangki atau ruang tertutup, biasanya untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan). Ikan yang paling banyak di budidayakan adalah ikan mas, salmon, lele, nila, gurame, dan patin. Sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.
Budidaya ikan juga merupakan upaya manusia menggunkan input tenaga kerja dan energi, untuk meningkatkan produksi organisme laut dengan cara memanipulasi pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi atau bisa didefinisikan sebagai pengembangan potensi dari sumber daya alam dalam area terbatas, baik itu terbuka ataupun tertutup. Kegiatan budidaya biasanya dibagi menjadi pembenihan (mengawinkan organisme untuk mendapatkan anakan), pemeliharaan larva (anakan yang kecil sekali dan belum menyerupai organisme dewasa, biasanya diberi makan plankton), pendederan/pemeliharaan juvenil (larva berkembang menjadi organisme yang menyerupai dewasa, tapi alat kelamin belum matang) dan pembesaran (pemeliharaan organisme dewasa untu memenuhi ukuran dan berat yang diinginkan untuk konsumsi).
Sedangkan pembudidayaan ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004 Tentan perikanan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
Setiap kegiatan yang terdapat dalam lingkungan hidup akan mempengaruhi kehidupan penduduk yang berada disekitarnya. Kabupaten Tulungagung yang merupakan daerah yang menjadi lokasi penelitian, dimana ada sebagian penduduknya yang bermatapencaharian sebagai budidaya ikan nila. Dalam bahasan ini pegaruh usaha ikan nila terhadap kehidupan masyarakat budidaya mencakup dua hal, yaitu tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan.
- Tingkat Pendapatan
Pada awalnya, sebelum dibukanya areal budidaya ikan nila di Tulungagung. Mata pencaharian sabagian besar penduduknya merupakan petani. Karena sebagian besar wilayahnya merupakan lahan yang sangat subur untuk daerah pertanian khususnya tanaman padi. Masyarakat Tulungagung yang berstatus sebagai pembudidaya mempunyai pendapatan yang tidak tetap. Hal ini tergantung dari jumlah hasil panen yang didapat dan luas lahan garapannya, sebagai acuan pembudidaya yang mempunyai lahan 1-5 ha rata-rata memiliki penghasilan Rp 600.000 – 1.000.000/bulan.
- Tingkat Pendidikan
Pada umumnya tingkat para petani pembudidaya yang ada di Kabupaten Tulungagung cukup beragam mulai dari SD sampai perguruan tinggi, bahkan ada yang belum pernah merasakan bangku sekolah. Latar belakang pendidikan tersebut berpengaruh terhadap cara mereka dalam menerima teknologi baru yang mereka terima dari penyuluhan ataupun media massa dan sangat berpengaruh juga terhadap persepsi mereka tentang bagaimana pentingnya usaha pembudidayaan ikan. Akan tetapi pandangan para budidaya terhadap pendidikan anak-anak mereka cukup luas, mereka menginginkan anak-anak mereka bersekolah sampai ke jenjang yang paling tinggi.
Budidaya dan Pembenihan Ikan Nila
Langkah pertama dalam budidaya ikan nila ialah pemilihan induk ikan yang akan dibiakkan. Sebagai induk dipilih ikan-ikan yang telah cukup umurnya dan siap memijah. Rasio ideal antara induk jantan dan betina adalah 1:3. Padat penebarannya disesuaikan dengan wadah atau kolampemeliharaan. Ikan nila yang dipelihara dalam kepadatan populasi tinggi, pertumbuhannya kurang pesat.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang menentukan kualitas air, di antaranya Suhu, pH, Amonia dan Oksigen terlarut.
Faktor Perkembangan Budidaya Ikan Nila
Bagi pembudidaya ikan nila ini ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan budidaya ikan nila yaitu tersedianya modal, lahan, kolam, bibit ikan, pakan, dan air. Di samping itu juga faktor lainnya seperti ketersediaan air yang menjadi kendala bagi kendala bagi pembudidaya ikan air tawar. Jika pada musim kemarau air sangat susah didapatkan untuk kolam ikan, maka sebaliknya pada musim hujan air sangat deras dan banyak untuk mencukupi kebutuhan kolam.
Kendala Pembudidaya Ikan Nila
Kendala bagi petani ikan nila ini adalah air yang bersumber dari mata air pegunungan, dan harga pakan yang cukup mahal. Karena harga pakan yang mahal sering kali petanisusahuntuk mendapatkan pakan bagi ikan-ikan yang dibudidayakannya, selain itu juga faktor air yang menjadi kendala bagi petani. Jika pada musim kemarau air sangatsusah di dapatkan untuk kolam ikan, sebaliknya pada musim hujan air sangat deras dan banyak untuk mencukupi kolam.
Kontribusi perkembangan budidaya ikan nila terhadap kondisi masyarakat sangat bagus dan baik bagi masyarakat sekitar Kecamatan Cijambe. Karena dapat menigkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lahan pekerjaan bagi yang menganggur dan tarap hidup masyarakat setempat. Pemasarannyapun cukup luas untuk ikan nila ini dan juga bisa di ekspor keluar negri untuk di konsumsi bagi masyarakat disana.
Keinginan masyarakat terhadap dinas perikanan dan kelautan adalah agar dapat mensubsidi atau mendistribusikan harga pakan ikan yang lebih murah dan dapat terjangkau bagi para petani ikan khususnya di Kecamatan Cijambe. Karena petani ikan sering mengelukan tentang harga pakan ikan yang sering kali meningkat tinggi harga jualnya.
Sumber : http://blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/2018/07/31/budidaya-ikan-di-tulungagung/
Comments
Post a Comment